JAKARTA - Meski banyak pihak yang menentang pembukaan mal pada 5 Juni mendatang, namun para pengusaha bersikeras agar mal dibuka. Mereka memiliki alasan yang kuat mengapa mal harus tetap dibuka di tengah pandemi virus corona.
Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Kamdani mengatakan, jika tidak ada instruksi pemerintah mengenai new normal dan pembukaan roda ekonomi Indonesia maka banyak pengusaha terpaksa melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK).
"Sebab pengusaha bisanya membiayai usaha dan menggaji karyawan sampai Agustus. Setelah itu, mereka rasanya tidak sanggup lagi, jadi bisa terjadi PHK besar-besaran karena tidak ada pemasukan," kata Shinta belum lama ini.
Sementara itu, Ketua APPBI Dewan Pengurus Daerah (DPD) DKI Jakarta Ellen Hidayat mengatakan, dengan dibukanya mal pada 5 Juni 2020 maka akan menggerakan roda perekonomian kembali di tengah pandemi virus corona atau Covid-19.
"Dibukanya mal kembali maka dapat membantu menggerakkan roda perekonomian nasional dan meningkatkan ketahanan bangsa Indonesia," ujarnya.
Berdasarkan data Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI), dari 80 pusat belanja yang tersebar di lima wilayah DKI Jakarta, saat ini ada kurang lebih 67 pusat belanja yang rencana dibuka pada 5 Juni 2020. Sementara 6 mal akan dibuka pada 8 Juni 2020.
Baca juga: Viral Waspada Mal ada Kecoa dan Tikus Jelang Pembukaan, Begini Faktanya
Sebelum dibuka, terang Ellen, mal secara rutin melakukan pembersihan fasilitas mal seperti toilet, nursery room, area food court, railing dan kaca, tangga darurat, dan semua sudut mal.
Selain itu juga rutin melakukan disinfektasi ke seluruh area mal. Mal juga rutin melakukan perawatan lift, eskalator, AC, genset, hydran, mesin, saluran pembuangan, dan lain-lain.
Baca juga: Tak Main-Main, Mal Punya Spesial SOP di Era New Normal
"Pengecekan keamanan area luar maupun dalam dengan terus mengaktifkan patroli keliling mal selama 24 jam nonstop yang bekerja sama dengan aparat keamanan dan Polri bahkan," terang Ellen.
(Dyah Ratna Meta Novia)