Jika kekerasan berlanjut, ini dapat memperburuk dampak coronavirus pada bisnis.
“Banyak akan tutup; akan ada jam malam; orang-orang tidak akan bisa berbelanja dan itu akan lebih merusak perekonomian," katanya.
Tapi menguatnya sentimen pasar akan pemulihan ekonomi didorong paket-paket stimulus besar-besaran dari Capitol Hill dan Federal Reserve AS telah mengangkat rasa optimisme investor.
Pelaku pasar sekarang menunggu laporan penting soal data pekerjaan pada hari Jumat dari Departemen Tenaga Kerja untuk gambaran yang lebih jelas tentang tingkat kerusakan ekonomi yang ditimbulkan akibat lockdown.
Laporan ini diprediksi menunjukkan tingkat pengangguran melonjak jadi 19,7% yang bersejarah.
(Dani Jumadil Akhir)