Direktur ReforMiner Institute Komaidi Notonegoro menambahkan Pertamina membutuhkan sosok yang unik, tidak hanya pintar tapi juga mengerti. Salah satu standar utama adalah kompetensi yang mumpuni dan harus bisa diterima dan berkomunikasi dengan banyak pihak.
“Paling tidak bisa berkomunikasi dengan Kementerian ESDM, BUMN, Keuangan dan yang lebih unik bisa komunikasi dengan DPR,” kata Komaidi
Seperti diketahui, Kementerian BUMN merencanakan RUPS Pertamina yang hingga kini belum terang kepastiannya, kendati awalnya disebut-sebut pada 10 Juni 2020. Dikabarkan sejumlah direksi bakal diganti, termasuk direktur hulu.
Selain itu, beberapa dirut anak usaha hulu Pertamina yang bersiap pensiun adalah Dirut PT Pertamina EP Cepu Jamsaton Nababan, Direktur Utama PT Pertamina Hulu Indonesia Bambang Manumayoso, dan Direktur Utama PT Pertamina International EP Deni S Tampubolon. Adapun Direktur Utama PT Pertamina EP Nanang Abdul Manaf telah pensiun per 22 Mei lalu.
Terkait dengan rencana RUPS PT Pertamina (Persero) harus dijadikan momentum untuk memilih figur baru direktur hulu Pertamina. Apalagi industri migas saat ini menghadapi triple shock. Nanang selama ini bergulat sebagai pimpinan perusahaan di hulu. Dia memiliki latar belakang pendidikan yang sesuai dan diperlukan hulu, berpengalaman kerja di dalam dan luar negeri.
(Dani Jumadil Akhir)