Lonjakan infeksi kasus baru virus corona di beberapa negara bagian AS dan pemberlakuan pembatasan perjalanan di Beijing untuk menghentikan wabah menjadi pengingat bahwa pandemi tersebut dapat menjadi hambatan besar pada ekonomi global untuk periode yang lebih lama lagi.
"Upside untuk saham AS dan aset berisiko lainnya telah berkurang karena lebih banyak orang berbicara tentang gelombang kedua infeksi virus," kata Junichi Ishikawa, ahli strategi valuta asing senior di IG Securities di Tokyo.
"Ini mendukung dolar dan yen karena keduanya adalah tempat berlindung yang aman. Pound memiliki masalah sendiri. Ekonomi Inggris tidak dalam kondisi yang baik dan Brexit yang keras tetap berisiko,”
(Dani Jumadil Akhir)