Total rugi kurs mata uang asing mencapai Rp 51,97 triliun. Sebagai pembanding, pada kuartal I 2019 PLN mencatatkan keuntungan kurs mata uang asing sebesar Rp 4 triliun.
Sementara jumlah beban usaha PLN naik menjadi Rp78,79 triliun dari Rp73,635 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Kenaikan beban usaha terutama berasal dari biaya pembelian tenaga listrik yang meningkat 29,47% dari Rp19,95 triliun di kuartal I 2019 menjadi Rp25,83 triliun pada kuartal pertama tahun ini.
Pendapatan usaha PLN sebenarnya juga meningkat, namun tak mampu menutup beban usaha. Penjualan tenaga listrik di 3 bulan pertama 2020 mencapai Rp70,24 triliun, sementara di periode yang sama tahun lalu Rp66,84 triliun.
(Dani Jumadil Akhir)