Menurutnya, hal ini didukung prospek perbaikan neraca perdagangan akibat penurunan impor sejalan permintaan domestik yang lemah. Serta berkurangnya kebutuhan input produksi untuk kegiatan ekspor.
Baca juga: Jangan Kaget, Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Kuartal II Paling Rendah
Data Mei 2020 menunjukkan Neraca Perdagangan mencatat surplus USD2,09 miliar membaik dari kondisi bulan April yang mengalami defisit USD372,1 juta. Selain itu, aliran masuk modal asing juga kembali berlanjut.
"Posisi cadangan devisa pada akhir Mei 2020 meningkat menjadi USD130,5 miliar, setara pembiayaan 8,3 bulan impor atau 8,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor," ujarnya.
(Fakhri Rezy)