JAKARTA – Mengelola keuangan adalah hal yang penting agar terhindar dari hidup boros. Terutama bagi yang sudah berpenghasilan sendiri setiap bulannya. Sayangnya, masih banyak yang bingung mengelola penghasilan dengan mudah dan tepat.
Seringkali kita terjebak dengan banyaknya pengeluaran hingga terlilit hutang. Akhirnya tidak banyak yang tersisa untuk tabungan di masa depan. Padahal, sebagai orang tua, tentu ingin sekali berinvestasi sebagai bekal dana pendidikan anak, hingga bekal di masa tua nantinya.
Melansir schoolofparenting, Sabtu (27/6/2020), ada satu cara mengelola penghasilan dengan prinsip 10-20-30-40 atau prinsip 50-20-30. Angka-angka ini menunjukkan berapa persen dari penghasilan yang harus dialokasikan pada hal-hal tertentu.
Baca juga: Uang Pesangon Disarankan Tak untuk Investasi Emas, Apa Alasannya?
Misalnya, jika Anda memilih menggunakan prinsip 10-20-30-40, maka Anda bisa mengalokasikan penghasilan Anda pada beberapa hal, yaitu 10% untuk kebaikan, 20% untuk masa depan, 30% untuk cicilan, dan 40% untuk kebutuhan hidup.
Namun, jika Anda lebih memilih prinsip 50-20-30, maka penghasilan Anda bisa dialokasikan untuk kebutuhan hidup 50%, masa depan 20% dan 30% untuk keinginan pribadi. Lalu, kebutuhan seperti apa yang bisa dikelola menggunakan prinsip 10-20-30-40?
Baca juga: Bicara Uang Suka Bikin Bertengkar, Berikut 5 Strategi Ajak Bicara Pasanganmu
Rumus Jitu Kelola Keuangan dengan Prinsip 10-20-30-40:
10% Untuk Kebaikan
Nah, kebaikan yang dimaksud di sini adalah penggunaan penghasilan untuk keperluan sosial kemanusiaan. Anda bisa memberikan donasi pada korban bencana alam yang belakangan ini sering terjadi di Indonesia, atau berdonasi pada tempat Ibadah.
Bagi sebagian besar orang, dana untuk kebaikan ini cukup penting, sehingga sebaiknya harus tetap ada walaupun jumlahnya tidak mencapai 10% dari penghasilan Anda. Tentunya, jika penghasilan Anda masih terhitung kecil, maka jumlah 10% ini fleksibel kok dan masih bisa dikurangi.
20% Untuk Masa Depan
Siapa yang tidak ingin memiliki masa depan cerah dan jauh dari lilitan hutang? Untuk itu, yuk rajin menabung atau berinvestasi.
Nah, tabungan yang dimaksud masa depan meliputi dana darurat termasuk dana ketika Anda sakit atau ketika anggota keluarga lain sakit, asuransi jiwa, dana pendidikan anak, dana ketika pensiun, hingga dana untuk rumah bagi yang belum memiliki.
Untuk itu, cara mengelola penghasilan sebagai bekal masa depan ini bisa dilakukan dengan cara menabung, melakukan deposito, mengambil berbagai asuransi, hingga menggunakan reksa dana. Yang paling penting dalam hal ini adalah, Anda memahami setiap investasi tetap mengandung resiko. Sehingga pahami dulu dengan baik hak dan kewajiban Anda sebelum berinvestasi pada satu produk.