JAKARTA - Angka kemiskinan dan pengangguran di Indonesia diprediksi melonjak dampak pandemi virus corona atau Covid-19.
Angka kemiskinan dan pengangguran bisa kembali double digit, setelah sebelum ada Covid-19, angka kemiskinan dan pengangguran sudah semakin baik.
Berikut fakta-fakta soal lonjakan angka kemiskinan dan pengangguran seperti dirangkum Okezone, Jakarta, Senin (29/6/2020).
1. Angka Kemiskinan Bisa Naik 4 Juta Orang
Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan, tingkat kemiskinan tahun lalu pada September 2019 mencapai 9,22%. Namun sejak Covid-19, angka kemiskinan kembali bertambah.
"Bila tanpa intervensi, kemisinan bisa capai 10,63% yaitu naik sekitar hampir 4 juta orang dari 24 juta kemiskinan ke 28 juta. Dengan intervensi bisa kita tekan jadi 9,7%-10,2% atau kita tekan 2 juta dan mudah-mudahan secara rasio masih bisa satu digit dan di 2021 ditarget 9,2%-,9,7%," tuturnya.
2. Angka Pengangguran Naik
Sementara itu, tingkat pengangguran terbuka 7,7%-9,1% karena 2020 pengangguran tambah 4-5,5 juta dan kalau terus dikhawatirkan 2021 pengangguran sampai 10,7-12,7 juta. Hal ini pun menjadi fokus pemerintah untuk segera diatasai.
"Kita harap bisa diperbaiki sebelum pandemi. Rasio gini tidak terlalu jauh karena ketidakmampuan yang dibagi rata. Indeks pembangunan manusia tetap di kisaran 72,95 dan target pembangunan penurunan emisi gas rumah kaca bisa turun 23%-25%," tuturnya.