JAKARTA - Pengguna sepeda di tengah pandemi virus corona kian meningkat, karena dianggap bisa meningkatkan kesehatan dan imunitas tubuh. Banyaknya pengguna sepeda pun tak terprediksi.
Direktur PT Insera Sena, produsen Polygon Bikes William Gozali mengaku lonjakan pengguna sepeda di tengah Covid-19 sangat di luar dugaan. Sebab, industri di tengah Covid justru mengalami penurunan produksi.
"Puji syukur industri lain lesu, tapi sepeda meningkat. Ini di luar dugaan," tuturnya, dalam launcing Bangga Buatan Indonesia, Rabu (1/7/2020).
Baca Juga: Penjualan Sepeda Laris Manis di Tengah Corona, Harga Rp5 Juta Paling Banyak Diincar
Sementara itu, gencar bersepeda kembali tren pada saat ini. Tren tersebut memberikan keuntungan dengan penjualan sepeda di Solo melonjak hingga tiga kali lipat atau 300% walaupun harganya naik 15%.
Dari pantauan di enam toko sepeda di Jl. Letjen S. Parman, Solo, pemilik toko dan karyawan sibuk merangkai sepeda. Kondisi toko-toko tersebut ramai dengan kedatangan konsumen yang berburu sepeda.
Baca Juga: Gowes Lagi Tren di Tengah Covid-19, Sepeda Harga Rp2 Jutaan Laris Manis
Pemilik Toko Sepeda Kembar Jaya, Aris, 34, menjelaskan sebelum pandemi Covid-19 penjualan sepeda hanya lima unit per hari. Sedangkan setelah Lebaran yang masih di mas pandemi Covid-19, penjualan menjadi 20 unit per hari.
Artinya penjualan sepeda per hari rata-rata naik 300%. Permintaan sepeda yang meningkat secara signifikan tersebut membuat harga sepeda terkerek rata-rata 15%.
“Bersepeda jadi olahraga yang viral karena enggak ada kontak fisik dengan orang lain. Tidak seperti olahraga lain. Selama satu pekan setelah Lebaran kami kewalahan. Mereka datang dari berbagai wilayah Soloraya,” kata Aris. (fbn)
(Rani Hardjanti)