JAKARTA - Mata uang Amerika Serikat, dolar menyentuh posisi terendahnya dalam dua minggu ini. Hal ini dikarenakan investor mulai beralih ke saham, dibuktikan dengan penguatan saham-saham teknologi AS bahkan Nasdaq menyentuh rekor baru.
Melansir Reuters, Jakarta, Kamis (9/7/2020), terhadap sekeranjang mata uang lainnya, dolar turun 0,5% menjadi 96,448 pada perdagangan sore hari. Penurunan dolar awal pekan ini memicu apa yang disebut "Death Cross," teknikal bearish formasi yang terjadi ketika rata-rata bergerak 50 hari memotong di bawah rata-rata bergerak 200 hari.
Baca juga: Dolar Ditutup Menguat saat Lonjakan Kasus Baru Covid-19 di AS
Euro menguat 0,6% dibandingkan dolar menjadi USD1,1338. Mata uang komoditas, yang masih berkembang di saat risiko meningkat juga menguat.