Separuh Miliarder Korea Selatan Jatuh 'Miskin', Kekayaannya Tergerus Corona

Natasha Oktalia, Jurnalis
Kamis 09 Juli 2020 15:50 WIB
Miliarder Korea Selatan (Foto: Forbes)
Share :

JAKARTA - Di tengah kesuksesan Korea Selatan atas penanggulangan pandemi virus corona atau Covid-19 pada awal tahun, nampaknya mereka harus bersiap menghadapi gelombang kedua virus corona dan bersiap untuk kemungkinan kontraksi ekonomi yang berkelanjutan.

Hal ini dapat dilihat dari pergerakan bursa saham Kospi yang bergerak datar dibanding tahun lalu. Kekayaan para 50 orang terkaya di Korea Selatan juga tidak berubah dari tahun lalu. Namun hampir setengahnya, kekayaan para miliarder ini tergerus akibat pandemi virus corona.

Baca Juga: Kim Dae-il, Miliarder Milenial Putus Sekolah Kaya Raya Berkat Game 

Kini Forbes mengumumkan daftar 50 orang terkaya di Korea Selatan pada 2020. Total kekayaan 50 orang terkaya mencapai USD110,8 miliar atau setara Rp1.595 triliun (kurs Rp14.400 per USD). Angka ini tidak berubah dibandingkan tahun lalu yang mencapai USD110 miliar.

Hal ini mencerminkan tantangan yang dihadapi orang kaya di Korea Selatan imbas pandemi virus corona. Kekayaan para miliarder ini turun USD610 juta dibandingkan USD855 juta pada tahun lalu.

Sebanyak 29 miliarder mengalami penurunan kekayaan yang diakibatkan pandemi virus corona. Taipan Farmasi Lim Sung-ki salah satu perusahaan yang mengalami penurunan terbesar sebanyak 44% dari kekayaan bersihnya menjadi USD1,4 miliar atau sebesar Rp19,6 triliun. Demikian seperti dilansir Forbes, Jakarta, Kamis (9/7/2020).

Baca Juga: Cara Hu Hang Feng, Miliarder Taiwan yang Manjakan 4 Istri dengan Kemewahannya 

Kekayaannya turun karena saham perusahaannnya Hanmi Science anjlok setelah perusahan farmasi AS Johnson & Johnson membatalkan kesepakatan senilai USD810juta untuk sejumlah perawatan obesitas dan diabetes.

Sementara, kekayaan bos Hyundai Motor Moo-Kong Chung turun 26% menjadi USD3,2 miliar dan terlempar ke peringkat delapan orang terkaya di Korea Selatan. Sebelumnya Moo-Kong Chung berada di peringkat ketiga. Saham-saham produsen mobil terbesar di negara itu jatuh setelah perusahaan membukukan penjualan unit terendah dalam satu dekade sebelumnya tahun ini.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya