JAKARTA - Pemerintah resmi melakukan groundbreaking atau peletakan batu pertama untuk memulai proyek pengembangan 10 desa wisata pada kawasan destinasi pariwisata di Danau Toba, Sumatera Utara.
"Jadi pengembangan desa wisata ini ditandai dengan groundbreaking toilet wisata yang dapat CSR Pertamina dan juga pengelolaan persampahan dari Pegadaian," ujar Direktur Utama Badan Otorita Pariwisata Danau Toba (BOPDT) Arie Prasetyo pada telekonfrensi, Jumat (10/7/2020).
Baca Juga: Menteri Basuki Fokus Pembangunan 5 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional Tahun Ini
Kemudian, lanjut dia, selain groundbreaking pengembangan desa wisata, pemerintah melakukan penyerahan santunan atas lahan otoritatif Danau Toba. Di mana pemerintah memberikan uang kerohiman senilai total Rp26 miliar bagi masyarakat yang terdampak proyek pengembangan pariwisata di lahan seluas 279 hektare.
"Oleh karena itu, uang kerohiman ini bukan ganti rugi lahan, yang diganti adalah ekonomi masyarakat yang terdampak karena pengembangan Danau Toba," ungkap dia.