Singapura Resesi, Ekonomi Minus 41% hingga Sri Mulyani Nyalakan Lampu Kuning

Kurniasih Miftakhul Jannah, Jurnalis
Sabtu 18 Juli 2020 08:26 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (Foto: Okezone.com)
Share :

JAKARTA Ekonomi Singapura masuk resesi, setelah pertumbuhan ekonomi negara tersebut minus 41,2% pada kuartal II-2020 dampak pandemi virus corona. Departemen Perdagangan dan Industri menyatakan, produk domestik bruto Singapura sebagian besar dihitung dari data bulan April dan Mei. Akibatnya, ekonom memprediksi ekonomi negara di Asia Tenggara akan minus 37,4%.

Resesi didefinisikan jika pertumbuhan dua kuartal berturut-turut mengalami minus. Tercatat, pada kuartal I-2020, ekonomi Singapura minus 3,3%. Dengan demikian, Singapura masuk ke jurang resesi. Lalu adakah dampak resesi Singapura terhadap ekonomi Indonesia?

Baca Juga: Singapura Resesi, Sri Mulyani Nyalakan Lampu Kuning untuk Ekonomi Indonesia 

Berikut adalah fakta resesi Singapura yang dirangkum Okezone, Sabtu (18/7/2020):

1. Imbas Lockdown

Buruknya ekonomi Singapura karena penerapan atau lockdown sebagian besar wilayah oleh pemerintah guna memutus penyebaran Covid-19. Penerapan penutupan ini dimulai sejak awal April yang menutup hampir sebagian tempat kerja terkecualikan beberapa sektor layanan penting.

Namun, sejak awal Juli lalu pemerintah setempat sudah melonggarkan beberapa langkah tersebut. Tentunya, pembatasan ini merugikan sejumlah bisnis yang bergantung dengan konsumsi domestik. Adanya pandemi ini juga membuah penurunan ekonomi global.

Berikut data pertumbuhan ekonomi Singapura: Sektor manufaktur anjlok 2,5%, konstruksi anjlok 54,7% dibandingkan tahun lalu, Industri yang memproduksi jasa mengalami kontraksi 13,6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Baca Juga: Negara Lain Resesi, Ekonomi China Tumbuh 3,2% pada Kuartal II-2020

2. Peringatan untuk Indonesia

Ekonom Indef Bhima Yudistira menilai Singapura yang telah mengalami resesi menjadi peringatan bagi Indonesia yang bakal menekan sektor perdagangan dalam negeri.

"Singapura menjadi hubungan perdagangan dan investasi yang cukup penting bagi Indonesia. Indikasi resesi Singapura menjadi warning bagi Indonesia bahwa kinerja perdagangan akan terkontraksi cukup dalam," ujar Bhima di Jakarta, Selasa (14/7/2020).

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya