“Begitu pun dengan yield USD kita. Perbaikannya malah lebih besar lagi 17,4%. Jadi di awal tahun kemudian di bulan Maret-April itu tinggi, tapi kemudian membaik lagi. Saat ini overall ytd-nya sudah membaik sebesar 17,4%,” jelasnya.
Baca juga: Ramalan IMF: Hampir Seluruh Negara Ekonomi Minus tapi China Tumbuh 1%
Dia menambahkan berbagai negara mengambil kebijakan yang sifatnya extraordinary baik kebijakan fiskal maupun moneter. Hal ini seiring dengan skema stimulus yang diberikan di setiap negara termasuk Indonesia
"Satu dalam bentuk size luar biasa dan banyak ambil kebijakan yang extraordinary jadi stimulus ini memberikan dampak positif di sektor keuangan global," tandasnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)