JAKARTA - Pemerintah memiliki peluang besar untuk menjaring relokasi investasi dari negara-negara maju yang bersiap memperluas basis bisnisnya dari China setelah adanya pandemi virus corona atau Covid-19.
Mantan Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan, salah satu negara yang akan melakukan diversifikasi tersebut adalah Jepang.
"Jadi investor Jepang mulai keluar dari China. Namun pertanyaannya relokasi akan masuk ke Vietnam, Malaysia, Singapura, atau kita. Di mana peluang ini tergantung Omnibus Law beres atau tidak," ujar Chatib dalam telekonferensi, Selasa, (28/7/2020).
Baca Juga: 7 Perusahaan Relokasi Pabrik ke RI Serap 30 Ribu Tenaga Kerja
Pihaknya melihat pandemi telah memberikan pesan besar bagi dunia untuk tidak menanamkan investasinya hanya ke satu negara. Pasalnya apabila, terjadi krisis atau bencana di sebuah negara, risiko yang harus ditanggung industri terlalu besar.
"Misalnya yang terjadi saat pandemi ini pertama kali menyerang China, rantai pasokan global tampak terkena imbasnya. Maka itu, sejumlah negara mulai berpikir untuk mulai melakukan relokasi pabrik di luar China," ungkap dia.
Baca Juga: Fakta-Fakta 7 Perusahaan Relokasi Pabrik ke RI yang Bikin Jokowi Senang
Dia juga menambahkan saat menjadi Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pada 2011-2012 di mana pada waktu itu terjadi banjir besar di Thailand. Dirinya langsung menemui pihak Toyota di Jepang untuk menawarkan relokasi pabrik ke Indonesia.
"Kami datang ke Tokyo ketika terjadi disaster di Thailand terjadi untuk meyakinkan Toyota pindah ke Indonesia. Dan mereka memandang harus dilakukan diversifikasi," tandas dia.
(Dani Jumadil Akhir)