JAKARTA - Beberapa pekerja dengan gaji pas-pasan berencana untuk membuka usaha ketika mendapatkan bantuan dari pemerintah. Namun uang yang didapatkan dianggap tidak mencukupi untuk modal membuka usaha.
Karena bantuan yang diterima hanya sebesar Rp2,4 juta. Angka tersebut adalah rincian dari Rp600.000 setiap bulan dan akan diberikan kepada pekerja dengan gaji di bawah Rp5 juta selama 4 bulan.
Baca Juga: Lumayan, Dapat Rp600.000 dari Pemerintah Bisa Buat Modal Usaha
Perencana Keuangan dari Mitra Rencana Edukasi (MRE) Mike Rini mengatakan, sebelum membuka usaha memang perencanaan yang matang menjadi hal yang sangat penting. Setelah itu, barulah berpikir masalah modal yang dibutuhkan untuk membuka usaha.
"Oh ternyata Rp1 juta kebutuhannya, tapi duitnya cuma 600.000," ujarnya saat dihubungi Okezone, Minggu (9/8/2020).
Baca Juga: PNS Sujud Syukur Gaji ke-13 Cair Besok di Tengah Covid-19
Menurut Mike, kekurangan modal tersebut sebetulnya bisa diakali. Salah satu caranya adalah dengan melihat dan menggali ulang pos-pos permodalan yang akan dikeluarkan untuk membuka usaha.
"Kita lihat dulu pos-pos permodalannya kalau misalnya contohnya tadi frozen food misalnya modalnya berapa gitu. Oh modalnya Rp700 ribu-800 ribu. Oh masih kurang duit kita. Ada yang bisa dihemat enggak sih?," jelasnya.
Dari peninjauan ulang tersebut bisa dilihat mana saja pos pengeluaran yang bisa dihemat. Sebagai salah satu contohnya adalah ketika ingin membuka bisnis masakan rumahan.
Ada pos peralatan yang sebenarnya bisa dihemat dengan memanfaatkan yang sudah ada. Misalnya adalah tidak perlu membeli peralatan masak yang harganya cukup mahal.
"Oh ternyata enggak harus beli kayak pancinya pakai punya sendiri. Kompornya pakai yang ada cuma fokus pada produksi makanannya saja," jelasnya.
Selain itu, untuk masalah promosi tidak perlu mencetak banner, flyer atau pamflet. Cukup dengan promosi menggunakan media sosial dan meminta teman untuk bantu menyebarkan kepada temannya mengenai produk yang dijual.
"Dan sarana pemasarannya pakai yang mana yang paling gampang tentu kita pakai yang free lah seperti social media, telegram," kata Mike. (dni)
(Rani Hardjanti)