Diminta Belanja, Baiknya Pekerja Habiskan Bantuan Rp600.000 untuk Apa?

Giri Hartomo, Jurnalis
Selasa 11 Agustus 2020 15:10 WIB
Minimarket (Foto: Shutterstock)
Share :

JAKARTA - Pemerintah memberikan bantuan uang tunai Rp600.000 per bulan selama empat bulan. Bantuan ini dimaksudkan untuk mendongkrak daya beli atau konsumsi setelah pada kuartal II-2020 ekonomi Indonesia minus 5,3%.

Oleh karena itu, diharapkan dengan bantuan ini masyarakat dengan penghasilan Rp5 juta ke bawah bisa membelanjakan uangnya. Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah meminta agar dana subsidi tersebut tidak disimpan, namun dibelanjakan.

Baca juga: Bantuan Karyawan Rp600.000/Bulan Bisa Tingkatkan Konsumsi?

"Harapan saya bagi teman-teman pekerja yang akan menerima program ini, saya minta belanjakanlah uang ini untuk membeli produk-produk dalam negeri, belilah hasil karya UMKM kita," ujar Ida dalam konferensi pers.

Namun bukan berarti para karyawan dengan gaji pas-pasan ini bisa seenaknya untuk membelanjakan uangnya tanpa diatur.

Baca juga: Cara dan Syarat Mendapatkan Bantuan Rp600.000 bagi Pekerja Gaji di Bawah Rp5 Juta

Perencana Keuangan Andi Nugroho mengatakan, dalam membelanjakan uangnya harus dikontrol. Maksudnya, meskipun mendapatkan bantuan tapi uang yang dibelanjakan ini harus memprioritaskan kebutuhan yang sangat penting.

“Tergantung urgenitas barang tersebut kita butuhkan,” ujarnya saat dihubungi Okezone, Selasa (11/8/2020).

Menurut Andi, sebagai salah satu contohnya adalah jika harus membeli laptop atau mengkredit laptop. Hal tersebut bisa diperbolehkan juga bisa juga ditunda atau bahkan tidak perlu dilakukan.

Andi mengatakan, syarat untuk melakukan kredit laptop diperbolehkan adalah ketika memang belum memilikinya. Sehingga dengan alasan seluruh pekerjaan dan juga kegiatan sekolah dilakukan secara online seharusnya boleh saja untuk mencicil laptop baru.

“Maksudnya gini seandainya memang orang tuanya harus wfh atau anaknya harus wfh terus kemudian anaknya haus belajarnya dibelikan laptop. Boleh atau enggak ? Boleh boleh saja. Cuma dilihat dulu dia sudah punya laptop belum sih dan masih layak pakai enggak sih?” jelasnya.

Sementara bagi mereka yang sudah memiliki barang tersebut, ada baiknya untuk menunda. Karena menurutnya, uang tersebut bisa digunakan untuk hal yang lebih urgent dari pada hanya sekedar membeli laptop.

“Karena gini daripada itu dibelikan laptop, pastikan 600.000 enggak bisa dibelikan laptop secara cash, paling enggak harus kredit,” jelasnya.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya