Di atas tulisan yang dipahat di bahan marmer itu ada tulisan lain, yaitu "Atas Oesaha Wanita Djakarta". Di dinding sebaliknya ada kutipan naskah proklamasi dan peta Indonesia juga dari marmer.
Bentuk tugu tersebut mirip lambang Polda Metropolitan Jakarta bila kepalanya yang bergambar api berkobar dibuang. Tugu tersebut dibuat oleh Dra. Yos Masdani Tumbuan.
Pada bulan Juni 1946, Yos Masdani sebagai seorang mahasiswi anggota Ikatan Wanita Djakarta diminta untuk membuat tugu peringatan proklamasi. Permintaan itu disampaikan Ratulangi dan Mien Wiranatakusumah. Tidak disediakan dana untuk pembuatan tugu tersebut, kecuali disebutkan nama pelaksananya, yaitu Aboetardjab dari Biro Teknik Kores Siregar, mantan mahasiswa Tehnische Hoge School. Dana harus dicari bersama kawan-kawan lain.
Pada saat menjelang peresmian, ada hambatan karena Wali Kota Jakarta, Suwiryo, melarang peresmian pada tanggal 17 Agustus 1946. Ada larangan dari Sekutu di Jakarta, Mr. Maramis yang hadir dalam pertemuan ini pun khawatir. Bila dipaksakan, akan terjadi tragedi seperti di Amritsar (India).
Tanggal 16 Agustus 1946 Sutan Sjahrir tiba di Jakarta dari Yogyakarta. Ia menganggap peresmian itu ide yang bagus dan bersedia meresmikannya. Pada hari peresmian memang patroli sekutu dan Gurkha hilir-mudik, tetapi tidak terjadi keributan. Mungkin karena kehadiran Perdana Menteri Sutan Sjahrir.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)