8 Perusahaan Publik Terbaik dengan Pendapatan di Bawah Rp14,8 Triliun, Ada dari Indonesia

Giri Hartomo, Jurnalis
Selasa 18 Agustus 2020 10:43 WIB
Perusahaan membaik (Shutterstock)
Share :

JAKARTA - Forbes merilis perusahaan publik dengan pendapatan di bawah USD1 miliar atau Rp14,8 triliun (mengacu kurs Rp14.800 per USD) yang berada di Kawasan Asia-Pasifik. Perusahaan-perusahaan ini memiliki rekam jejak kinerja yang luar biasa.

Perusahaan-perusahaan dalam daftar ini memiliki skor di atas perusahaan perusahaan lainnya dengan bisnis yang sama dalam peringkat gabungan. Adapun mencakup pertumbuhan penjualan dan laba, tingkat utang yang rendah, dan tata kelola yang kuat.

 Baca juga: Orang Terkaya di Asia Mau Beli TikTok, Saingi Microsoft

Kriteria tersebut juga memastikan keragaman geografis perusahaan dari seluruh kawasan. Dengan menggunakan metrik baik kuantitatif maupun kualitatif, daftar akhir 200 benar-benar merupakan kelompok terpilih.

Namun, hasil ini di luar dari dampak penurunan akibat pandemi virus corona. Meskipun data ini dikumpulkan dalam setahun penuh per 7 Juli.

 Baca juga: CEO Apple Tim Cook Resmi Jadi Miliarder Dunia, Susul Jeff Bezos

Mengutip dari Forbes, Selasa (18/8/2020), berikut adalah delapan contoh perusahaan publik yang memiliki pendapatan di bawah Rp14,8 triliun di kawasan Asia-Pasifik. Berikut daftarnya:

Deepak Nitrite

 

Perusahaan pembuat bahan kimia yang berbasis di India, Deepak Nitrite, mencatat pendapatan setahun penuh sebesar USD86 juta atau Rp1,2 triliun karena meningkatnya permintaan untuk isopropil alkoholnya, bahan utama dalam pembersih. Perusahaan juga diuntungkan karena investor global, yang khawatir dengan perang perdagangan AS-China, mencari pemasok bahan kimia di luar China.

Hypebeast

Dari blog sepatu kets dua dekade lalu hingga situs yang menghasilkan pendapatan tahunan 751 juta dolar Hong Kong atau sekitar USD96 juta atau sekitar Rp1,4 triliun, Hypebeast di Hong Kong melihat konten digital dan penjualan iklannya naik 12% dalam tahun fiskal terbarunya, termasuk dari situs e-niaga HBX.

Jumbo Interactive

Tahun lalu menandai titik balik bagi operator lotere Australia berusia 34 tahun ini saat meluncurkan platform perangkat lunak online untuk lotere di luar negeri. Laba bersih meningkat lebih dari dua kali lipat menjadi 26 juta dolar Australia atau USD19 juta atau Rp282 miliar dengan 64% peningkatan penjualan menjadi 65 juta dolar Australia.

Kuang Hong Arts Management

Kuang Hong dari Taiwan menyelenggarakan lebih dari 100 acara tahun lalu termasuk konser dan acara olahraga. Bahkan, perusahaan ini memiliki laba bersih yang meningkat hampir tujuh kali lipat menjadi USD7 juta atau Rp104 miliar.

Perusahaan ini juga menawarkan layanan seperti penyewaan peralatan, manajemen bakat, dan penjualan tiket.

Pakuwon Jati

 

Pengembang real estat Indonesia ini kembali ke daftar tahun ini, setelah portofolionya yang terdiversifikasi membantu laba tahun 2019 naik 7% menjadi Rp2,7 triliun atau sekitar USD192 juta.

Revenue Grup

Perusahaan fintech Malaysia ini mencatatkan pendapatan sebesar USD14 juta atau Rp207 miliar atau naik 64% pada tahun lalu. Pendapatan ini menyusul meningkatnya kienrja perusahaaan serta penjualan baru dari akuisisi seperti penyedia pembayaran digital AnyPay dan e-marketplace Buymall Services.

SISB

Didirikan pada tahun 2001, SISB memiliki dan mengoperasikan lima sekolah swasta di Thailand. Asupan siswa sekolah naik 10% pada 2019 sehingga meningkatkan laba bersih perusahaan yang berbasis di Bangkok 20% menjadi USD7 juta atau sekitar Rp103 miliar.

Welbe, Inc

Penyedia layanan Jepang ini mencatatkan laba bersih sebesar USD11 juta atau Rp163 miliar pada tahun 2020 atau naik sekitar seperlima. Perusahaan tersebut menyediakan layanan seperti membantu anak-anak prasekolah dengan gangguan perkembangan dan perawatan jangka panjang untuk warga lanjut usia.

(Fakhri Rezy)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya