JAKARTA - Proyek Pelabuhan Patimban mencapai Rp43,2 triliun, dengan progres pembangunan rata-rata mencapai lebih dari 50%. Ditargetkan pelabuhan ini bisa soft launching pada tahun ini.
“Kebutuhan lahannya sudah di 369 hektar dan backup areanya 345,2 hektar. Dan ini progresnya untuk dermaga dan reklamasi 81,98% selesai. Untuk breakwater dan seawall-nya 55,62% selesai. Kemudian untuk paket akses bridge-nya itu 11,95% Sedangkan akses road sudah 98,27%, kemudian yang terkait dengan backup area 79%,” kata Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartartob seusai rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi), Selasa (22/9/2020).
Baca Juga: Progres Terkini Pelabuhan Patimban Senilai Rp43,2 Triliun
Dia mengatakan, Pelabuhan Patimban ditargetkan mulai dibuka sebagian akhir tahun ini. Hal ini karena konstruksi paket pertama hampir selesai sebelum akhir 2020.
Lalu untuk paket kedua ditargetkan selesai akhir 2021. Kemudian Pelabuhan Patimban baru beroperasi secara penuh pada 2023.
“Namun penentuan operator diharapkan bisa dipercepat di tahun ini, sehingga soft opening bisa dilakukan soft launching di bulan November-Desember ini,” ujarnya.
Baca Juga: Bangun Pelabuhan di Timur Indonesia Pakai Surat Utang Syariah
Airlangga mengatakan bahwa kapasitas awal Pelabuhan Patimban sebesar 7,5 juta teus. Dimana hal ini bisa ditingkatkan dua kali lipat.
Sebagaimana arahan Presiden Jokowi, Pelabuhan Patimban akan digunakan untuk ekspor otomotif. Saat ini sentra otomotif adalah di Bekasi, Karawang, dan Purwakarta.