"Sementara itu investor asing terus lakukan jual bersih atau nett sells yang menembus Rp2,35 triliun sepekan terakhir diseluruh pasar," katanya.
Baca juga: RI Masuk Jurang Resesi, Sri Mulyani Prediksi Ekonomi Kuartal III Minus 2,9%
Dia pun menambahkan, ucapan Sri Mulyani merupakan strategi komunikasi yang mirip dengan kuartal II-2020 lalu. beberapa kali kemenkeu merilis revisi pertumbuhan ekonomi, sehingga ketika minusnya 5,3% di kuartal ke II justru IHSG naik diatas 5.100. Artinya investor sudah price in di pasar.
"Strategi ini mau digunakan lagi, sehingga shock pada pasar saham diharapkan di awal, sebelum 5 november nanti ketika BPS umumkan resmi pertumbuhan kuartal III 2020," jelasnya.
(Fakhri Rezy)