Dalam tahap perebusan tersebut menggunakan pewarnaan dari kayu yang dipilih dan disesuaikan dengan keinginan warna dan motif yang ditampilkan. Baru setelah itu kain digelar dan diambil kembali daun yang menempel di kain, barulah terlihat hasil motif ecoprint.
Menurut Sugiharti, meskipun adanya Pandemi dirinya masih menjual produk melalui media online bahkan bisa menjual produk tersebut ke beberapa luar Pulau Jawa. Usaha yang dilakoni sejak tahun 2018 ini mampu memperoleh omzet kurang lebih Rp15 juta per bulannya.
Karya ecoprint milik Sugiharti sudah diakui oleh sejumlah orang penting di Kabupaten Banyumas. Hasil karya cantik tersebut membuat produk diminati karena mempunyai nilai lebih.
Selain berbahan pewarna dan motif natural, karya ini tergolong awet dan tahan lama yang berbeda dari yang lain. Untuk harga, satu karya dijual dari harga Rp150.000 hingga jutaan rupiah tergantung dari kain dan motif.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)