Harga bulan depan untuk kedua kontrak naik lebih dari 9% minggu lalu dalam kenaikan mingguan terbesar untuk Brent sejak Juni. Tetapi keduanya jatuh pada hari Jumat setelah perusahaan minyak Norwegia mencapai kesepakatan dengan pejabat serikat pekerja untuk mengakhiri pemogokan yang mengancam akan memangkas produksi minyak dan gas negara itu hampir 25%.
Produksi di Libya, anggota Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC), diperkirakan akan naik menjadi 355.000 barel per hari (bph) setelah keadaan kahar di ladang minyak Sharara dicabut pada hari Minggu.
Harga juga tertekan oleh lonjakan kasus COVID-19 baru, yang telah meningkatkan momok penguncian lebih banyak yang dapat mengurangi permintaan minyak.
Infeksi mencapai rekor tertinggi di Midwest AS. Di Eropa, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengumumkan langkah-langkah penguncian virus korona baru dan Italia sedang mempersiapkan pembatasan nasional baru.
(Fakhri Rezy)