JAKARTA - Harga minyak turun sekitar 3% pada hari Senin karena force majeure di ladang minyak terbesar Libya dicabut. Selain itu, pemogokan Norwegia yang mempengaruhi produksi dan produsen AS mulai memulihkan produksi setelah Badai Delta turut menjatuhkan harga minyak.
Minyak mentah Brent turun USD1,21, atau 2,8% menjadi USD41,64 per barel. West Texas Intermediate turun 2,88% atau USD1,17, menjadi menetap di USD39,43 per barel.
Baca juga: Harga Minyak Anjlok Usah Pekerja Kilang di Norwegia Batal Mogok
"Pembaharuan produksi pasca badai di Teluk Meksiko, yang jelas dimulai kembali pada akhir pekan di ladang minyak terbesar Libya dan kekuatan hari ini dalam dolar AS meningkatkan kemungkinan penurunan WTI kembali ke posisi terendah awal Oktober," kata Jim Ritterbusch, presiden Ritterbusch dan Associates melansir CNBC.com, Jakarta, Selasa (13/10/2020).
Delta Badai, yang menimbulkan pukulan terbesar dalam 15 tahun terhadap produksi energi di Teluk Meksiko AS pekan lalu. Hal ini dikarenakan diturunkan menjadi siklon pasca-tropis pada akhir pekan.
Baca juga: Harga Minyak Anjlok karena Kelebihan Pasokan
Para pekerja kembali ke platform produksi pada hari Minggu dan perusahaan minyak Perancis Total memulai kembali kilang minyak Port Arthur 225.500 barel per hari di Texas.