JAKARTA - Pemerintah Indonesia tengah menggodok pengembangan penelitian, pendidikan dan inovasi terkait dengan pengembangan platform vaksin self-amplifying RNA atau SARNA. Vaksin ini ditujuhkan untuk mencegah dan mengendalikan penyakit menular.
Pengembangan ini menjadi salah satu poin penting kunjungan Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di Inggris. Untuk mempermudah pengembangan platform vaksin RNA atau SARNA, perwakilan pemerintah Indonesia melakukan pertemuan dengan ICL dan VGH.
Retno mengatakan, selain bertujuan mencegah dan mengendalika penyakit menular, kerja sama juga bertujuan untuk meningkatkan teknologi kesehatan dan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang kesehatan.
"Vaksin SARNA ini memiliki arti penting karena memungkinkan pengembangan unit manufaktur modular atau pop up yang dapat memastikan akses cepat atas vaksin di mana pun di dunia," ujar Retno, Jakarta, Rabu (14/10/2020).
Selain itu, selama kunjungan Delegasi Indonesia di London, hasil pertemuan dengan sejumlah pihak membuahkan hasil yang baik. Hasil itu di antaranya, pertama, Indonesia telah mengamankan tambahan kebutuhan vaksin untuk Indonesia dari AstraZeneca.