JAKARTA - Ketua Umum DPP Real Estate Indonesia (REI) Paulus Totok Lusida menuturkan potensi bonus demografi sangat besar bagi bisnis sektor perumahan. Untuk itu perlu kerja sama strategis dari pemerintah, BP Tapera, perbankan dan pengembang dalam memanfaatkan peluang tersebut.
"Kerja sama yang perlu dilakukan salah satunya, BP Tapera harus menempatkan dana Tapera di bank, dengan begitu bank memiliki kecukupan likuiditas untuk menurunkan suku bunga KPR," ujar Totok dalam diskusi virtual di Jakarta, Senin(19/10/2020).
Baca juga: Penyebab Masyarakat RI Masih Banyak Tinggal di Rumah Kumuh
Pemerintah, lanjut dia, juga perlu menjamin agar bunga pinjaman dari dana jangka panjang tersebut tidak tinggi (sama dengan tingkat inflasi).
“Ketersediaan dana ini diharapkan dapat mendukung penyediaan rumah bagi kelompok milenial, ASN, TNI, Polri, dan kelompok masyarakat kelas menengah lainnya yang tidak bisa masuk dalam program FLPP,” papar Totok.
Baca juga: Sri Mulyani: Tinggal di Rumah Sehat Jadi Kebutuhan
REI melihat Tapera sebagai solusi penyedia dana jangka panjang bagi pembiayaan rumah bagi MBR, biaya tunjangan, dan tenor yang panjang.
"Sebagai asosiasi pengembang properti, REI menyambut baik keberadaan Tapera. Kami berharap Tapera bisa segera beroperasi secara efektif," tambahnya.Catatan Pengembang Properti ke BP Tapera, dari Harga Rumah hingga Bunga