"Selama ancaman penguncian parsial yang diperbarui masih ada, kompleks minyak perlu memperhitungkan beberapa pelemahan baru dalam permintaan," kata Jim Ritterbusch, presiden Ritterbusch and Associates.
Baca juga: Investor Lirik Dolar AS, Harga Emas Anjlok 1%
Melansir CNBC, Jakarta, Rabu (28/10/2020), minyak mentah Brent naik 58 sen atau 1,4% menjadi USD41,03 per barel. Minyak AS naik USD1,01, atau 2,6%, menjadi USD39,57 per barel. Kedua kontrak turun lebih dari 3% pada hari Senin.
Produksi Libya akan pulih menjadi 1 juta barel per hari dalam beberapa minggu mendatang, mempersulit upaya anggota OPEC lainnya dan sekutu untuk membatasi produksi.