JAKARTA - Beberapa kelompok masyarakat Indonesia menyerukan kampanye boikot produk Prancis. Hal tersebut menyusul pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang dianggap telah menghina umat Islam.
Menanggapi hal itu, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel seluruh Indonesia (APRINDO) Roy N Mandey mengatakan dengan adanya seruan tersebut, maka akan mengancam usaha ritel di Tanah Air. Bahkan, bisa berdampak terhadap merumahkan atau terparah melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) pegawai.
Dia menjelaskan sektor usaha ritel di Indonesia itu cukup banyak menyerap tenaga kerja. Tak tanggung-tanggung jumlahnya mencapai 4,5 juta pekerja.
Baca Juga: Pengusaha Ritel Pastikan Tak Akan Menarik Penjualan Produk asal Prancis
"Kita menyerap itu hampir 4,5 juta jumlahnya. Jadi bisa dibayangkan, akhirnya tenaga kerja harus dirumahkan. Rata tenaga kerja itu berasal dari putra2 daerah. Akhirnya memberikan dampak terhadap daya beli dan ekonomi itu sendiri," ujarnya kepada Okezone, Kamis (5/11/2020).
Terkait hubungan perdagangan antara Indonesia - Prancis yang telah berjalan selama ini dengan kontribusi baik dan tentunya berhubungan dengan penyediaan produk yang ada pada gerai ritel modern di Indonesia. Dia berharap mekanisme perdagangan tetap dapat berjalan wajar dan normal.