"Profil risiko ini cocok untuk reksa dana syariah, pendapatan tetap, reksa dana syariah campuran, dan sukuk korporasi," jelasnya.
Lalu, resiko agresif yang mana sudah terbiasa dengan fluktuasi harga dan tidak takut menaruh modal di instrumen yang memiliki resiko tinggi.
" Profil resiko ini cocok memiliki reksa dana syariah saham," tandasnya.
(Fakhri Rezy)