JAKARTA - PT Mass Rapid Transit atau Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta mengalami beberapa masalah dalam pembangunan fase 2 dari Bundaran Hotel Indonesia (HI) menuju Kota. Salah satunya adalah kegagalan tender pada beberapa paket proyek khususnya paket CP202 dan CP205
Direktur Utama MRT Jakarta William Sabandar mengatakan, untuk paket CP202 sudah kesekian kalinya mengalami gagal tender karena tidak ada peminat. Pertama adalah ketika lelang di 4 November 2019 dan yang kedua adalah pada Juli 2020.
“Jadi untuk fase CP202 sebagaimana kita ketahui untuk membangun konstruksi bisnis dari Harmoni ke Mangga Besar itu mengalami kegagalan tender. Jadi kita melaksanakan tender gagal di 4 November 2019, kemudian kita melakukan tender yang kedua ternyata juga tidak ada pemasukan dan gagal pada 6 Juli 2020,” ujarnya dalam acara forum jurnalis MRT Jakarta secara virtual, Kamis (10/12/2020).
Baca Juga: MRT Jakarta Bakal Comot 51% Saham KCI, Mahar Rp1,7 Triliun Disiapkan
Menurut William, ada beberapa hal yang menjadi penyebab sering gagalnya lelang yang dilakukan oleh MRT Jakarta untuk CP2020. Pertama adalah masalah interfacing di mana ketika adanya pandemi, ada beberapa pembatasan sosial yang diterpakan pemerintah untuk mengurangi penyebaran virus.
“Karena isu yang paling mengemuka ketika CP202 gagal ini karena issue interfacing. Bagaimana pekerjaan yang diserah terimakan,” kata William.