Permintaan di seluruh dunia buruk, dengan rebound yang paling menonjol terjadi di China. Badan Energi Internasional (IEA) memperingatkan pada Selasa (15/12) bahwa perlu beberapa waktu untuk membalikkan jatuhnya permintaan minyak global selama pandemi.
IEA merevisi turun perkiraannya untuk permintaan minyak tahun ini sebesar 50.000 barel per hari (bph) dan untuk tahun depan sebesar 170.000 barel per hari, mengutip pengurangan penggunaan bahan bakar jet karena lebih sedikit orang yang bepergian melalui udara. Demikian seperti dilansir Antara, Jakarta, Kamis (17/12/2020).
Di Eropa, Jerman mulai melakukan penguncian ketat pada Rabu (16/12/2020) ketika jumlah kematian yang terdaftar akibat COVID-19 melonjak dengan peningkatan harian tertinggi.
(Dani Jumadil Akhir)