Sengketa mengenai ekspor jelai dan batubara Australia ke China merupakan babak baru dalam sengketa diplomatik dan perdagangan yang semakin sengit antara Beijing dan Canberra. Ini diawali ketika Canberra melarang perusahaan teknologi raksasa China, Huawei, membangun jaringan baru broadband 5G-nya, dan diperburuk oleh desakan Australia bagi penyelidikan independen mengenai asal mula pandemi Covid-19, yang pertama-tama dideteksi lebih dari setahun silam di China Tengah.
Selain menetapkan tarif tinggi terhadap jelai, China juga menangguhkan impor daging sapi Australia dan membuka dua penyelidikan terhadap sektor impor minuman anggur Australia yang nilai penjualannya melebihi USD790 juta pada tahun lalu. Beijing juta menyarankan warganya dan para mahasiswa untuk mempertimbangkan kembali Australia sebagai tujuan wisata dan pendidikan, dengan menyebut alasan diskriminasi rasial di sana.
China adalah mitra dagang terbesar Australia, dengan nilai perdagangan bilateral tahun lalu mencapai USD170 miliar
(Dani Jumadil Akhir)