JAKARTA – Bank Dunia merevisi ke bawah pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini. Bank Dunia menilai perekonomian Indonesia dan global masih berisiko tinggi mengalami penurunan.
Country Director Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor Leste, Satu Kahkonen mengatakan pertumbuhan mungkin turun ke angka 3,1% pada tahun 2021 dan 3,8% pada tahun 2022 di bawah skenario yang menurun akibat diperketatnya pembatasan mobilitas di Indonesia.
Baca Juga: Ekonomi Indonesia Sudah Lewati Masa Krisis
"Melemahnya pertumbuhan dan harga-harga komoditas di tingkat global, " kata Satu dalam video virtual, Kamis (17/12/2020).
Lanjutnya, kecepatan pemulihan tidak merata di semua sektor. Sektor-sektor yang membutuhkan kontak fisik secara intensif yang bergantung kepada interaksi tatap-muka dengan pelanggan – termasuk transportasi, perhotelan, perdagangan grosir dan eceran, konstruksi, manufaktur – mengalami hantaman cukup parah dan hanya sebagian saja yang mulai pulih.
Baca Juga: Sri Mulyani: Masa Kritis Ekonomi Sudah Lewat
"Sektor-sektor yang tidak membutuhkan kontak secara intensif – misalnya keuangan, pendidikan, komunikasi dan telekomunikasi – lebih kuat bertahan. Sektor-sektor dengan permintaan yang tinggi dari luar negeri – seperti pertambangan dan manufaktur sebagian terlindungi oleh mulai pulihnya perdagangan dan harga beberapa komoditas yang mengalami penurunan pada pertengahan tahun 2020," tandasnya.