JAKARTA – Bank Dunia merekomendasikan kepada pemerintah Indonesia untuk memprioritaskan reformasi dalam sistem perpajakan. Diharapkan reformasi bisa meredakan tekanan fiskal dan membebaskan sumber daya untuk mendukung proses pemulihan ekonomi Indonesia.
Hal ini dapat dicapai dengan meningkatkan pajak penghasilan di antara mereka yang berpenghasilan tinggi dan menaikkan cukai untuk produk-produk dengan eksternalitas kesehatan dan lingkungan yang negatif - seperti bahan bakar fosil, tembakau, minuman yang dimaniskan dengan gula, dan kantong plastik.
Baca Juga: Sri Mulyani: Bayar Pajak Itu Investasi Buat Anak Cucu
Edisi laporan ini juga membahas kebijakan ketahanan pangan Indonesia dan mencakup kemungkinan strategi untuk memperkuat sistem pertanian dan pangan negara.
"Harga pangan di Indonesia termasuk yang tertinggi di Asia, dan tantangan utama di sektor ini terkait dengan peningkatan keterjangkauan dan nilai gizi pangan, terutama bagi segmen masyarakat miskin," ujar Ekonom Senior Bank Dunia untuk Indonesia Ralph Van Doom dalam video virtual di Jakarta, Kamis(17/12/2020).
Di antara rekomendasi dalam laporan tersebut adalah pergeseran dari fokus pada peningkatan output ke peningkatan produktivitas tanaman dan ternak, peningkatan diversifikasi tanaman, dan beralih dari melindungi pasar domestik dengan pembatasan impor menjadi mendukung peningkatan daya saing pertanian.