JAKARTA – Nelayan menolak pengoperasian Kapal Isap Produksi (KIP) milik PT Timah Tbk di perairan Pulau Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Djohan menyampaikan pesan kepada PT Timah Tbk untuk mencari jalan tengah dengan duduk bersama nelayan.
"Antara PT Timah dan nelayan harus duduk bersama, apa keinginan dari nelayan dan apa keinginan PT Timah harus kita luruskan jangan saling mengganggu," ujar Erzaldi dalam forum diskusi Polemik Trijaya FM, Sabtu (19/12/2020).
Baca Juga: Timah Rugi Besar Rp611,2 Miliar, Ada Apa?
Erzaldi menambahkan, jika pertemuan tersebut tidak dilakukan, maka ketegangan antara pihak nelayan dan PT Timah tidak berujung kepada penyelesaian. Sebab, jika nelayan bilang di wilayah tersebut ada ikan, maka PT Timah juga bilang di situ ada timah.
"Bagaimana caranya PT Timah agar mengambil timahnya tanpa mengganggu nelayan," kata dia.
Baca juga: PT Timah Rombak Direksi dan Komisaris, Alfan Baharuddin Jadi Komut
Dia menyebut bahwa pemerintah provinsi sama sekali tidak mendapatkan bagian dari investasi yang dilakukan PT Timah dan peran pemerintah daerah di sini seperti "cuci piring", dimana ada permasalahan baru dilibatkan.