JAKARTA - Harga minyak naik pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), di tengah harapan Amerika Serikat akan meningkatkan pembayaran bantuan pandemi, sebuah langkah yang dapat memacu permintaan bahan bakar dan merangsang pertumbuhan ekonomi.
Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Februari, ditutup 38 sen atau 0,8% lebih tinggi pada 48,00 dolar AS per barel, sementara minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Februari naik 23 sen atau 0,5%, menjadi menetap di 51,09 dolar AS per barel.
Baca Juga: Sambut Natal, Harga Minyak Naik Lebih dari 2%
"Kami melihat kekuatan di pasar minyak di belakang kemajuan dengan paket stimulus AS," kata Gary Cunningham, direktur riset pasar di Tradition Energy dilansir dari Antara, Rabu (30/12/2020).
Dewan Perwakilan Rakyat AS yang dipimpin Demokrat memilih memenuhi permintaan Presiden Donald Trump untuk meningkatkan pembayaran bantuan langsung COVID-19 kepada warga Amerika yang menderita pandemi menjadi USD2.000 dari USD600.
DPR dapat mengesahkan pembayaran langsung tunai USD2.000 dalam prosedur jalur cepat yang membutuhkan dukungan dua pertiga. Tetapi masih harus dilihat apakah Senat yang dikendalikan Republik akan setuju dengannya.
Masih belum jelas apakah Senat Republik AS juga akan mendukung langkah tersebut. Pemimpin Mayoritas Mitch McConnell pada Selasa (29/12) menolak seruan dari Demokrat agar Senat menyetujui peningkatan bantuan stimulus dengan persetujuan bulat, meskipun dia mengatakan Senat akan membahas masalah tersebut minggu ini.