JAKARTA - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadia memastikan Indonesia akan memiliki mobil listrik pada November 2021. Hal ini seiring, Pemerintah Indonesia telah melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) dengan LG Energy Solution, anak usaha LG Chem.
Kerjasama ini menyangkut rencana investasi perusahaan asal Korea di Indonesia, salah satunya pengembangan baterai kendaraan listrik (electric vehicle/EV).
"November 2021 bisa go mobil listrik di mana komponen baterai listrik dan BBM," kata Bahlil dalam video virtual, Rabu (30/12/2020)
Baca Juga: RI Negara Pertama di Dunia Kembangkan Industri Baterai Listrik dari Tambang
Lanjutnya, Pemerintah Indonesia juga memastikan bahwa proyek investasi raksasa ini akan menyerap sebesar-besarnya tenaga kerja Indonesia. Saat ini negara-negara di dunia telah mencanangkan pengurangan konsumsi bahan bakar dan pengurangan emisi karbondioksida (CO2) dan pencanangan penerapan kendaraan listrik.
"Karena nantinya banyak 15%-100% dari total kendaraan yang beredar menggunakan listrik," katanya.
Baca Juga: Proyek Baterai Kendaraan Listrik Rp142 Triliun di Indonesia Segera Dimulai
Diperkirakan pada tahun 2040 terdapat 49 juta unit kendaraan listrik (electric vehicle) atau sekitar 50% dari total permintaan otomotif dunia. Selain itu, beberapa pabrikan mulai mengalihkan lini produksi kendaraan konvensionalnya menjadi kendaraan listrik, yaitu antara 20-50% dari total produksinya.