Menurut Andreas, Indonesia harus mewaspadai kenaikan harga kedelai ini. Pasalnya, ada kemungkinan harga kedelai di pasar global akan terus naik. Belum lagi masalah kekeringan di Amerika Latin yang bisa menyebabkan produksi kedelai di negara produsen mengalami penurunan.
"Harga kedelai dari negara produsennya sekitar Rp6.800 hingga Rp7.000 per kilogram. Tetapi ketika sampai di pelabuhan Indonesia sekitar Rp9.000- Rp9.500 dan ini masih ada potensi naik terus, bisa di atas Rp10.000," jelasnya.
Dia menuturkan, produksi kedelai di beberapa negara Amerika Latin seperti Brasil, Uruguay juga berpotensi mengalami penurunan sehingga berdampak pada pasokan kedelai internasional.
"Kalau di Amerika dan Kanada sebagai produsen kedelai, saya tidak melihat ada gangguan iklim. Tapi kalau di Amerika Latin terjadi gangguan iklim, maka karakter produk pertanian itu turun sedikit saja harganya bisa melonjak tinggi," tuturnya.
(Dani Jumadil Akhir)