Bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, total nilai ekspor tersebut mengalami kontraksi 2,61%. Sementara untuk total impor selama 2020 mencapai USD141,5 miliar. Jumlah tersebut mengalami kontraksi 17,34% bila dibandingkan dengan tahun 2019 lalu.
"Sehingga selama 2020 nilai neraca perdagangan surplus USD21,74 miliar. Total nilai ekspor 2020 itu negatif 2,61% tapi impor kontraksinya jauh lebih dalam, 17,34%," ujar Suhariyanto.
Secara rinci, ekspor secara tahunan untuk migas turun 29,52%, pertanian naik 13,98%, industri pengolahan naik 2,95% dan pertambangan turun 20,7%. Sedangkan impor bila dilihat berdasarkan penggunaan barang terdiri atas impor barang konsumsi yang turun 10,93%, bahan baku penolong minus 18,32% dan barang modal melorot 16,73%
(Feby Novalius)