JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) akan terus dijalankan pemerintah pada tahun-tahun mendatang. Keputusan itu didasari pada indikator keberhasilan program PEN sepanjang 2020.
"Program Pemulihan Ekonomi Nasional yang telah memberi hasil positif di 2020 akan terus kita lanjutkan. Perekonomian yang sudah menunjukkan sedikit perbaikan harus terus kita jaga," katanya dalam Summit Indonesia 2021, Rabu (27/1/2021).
Baca juga: Naik sejak Maret 2020, Sri Mulyani Akui Kemiskinan Belum Turun
Dalam kesempatan itu, dia menguraikan sejumlah indikator keberhasilan makro ekonomi Indonesia. Indikator-indikator itu diantaranya, Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur pada Desember 2020 yang tercatat masuk ke zona ekspansi.
"Di Desember 2020 kemarin PMI manufaktur mencapai angka pada posisi yang kembali normal seperti sebelum Covid-19, yakni 51,3," kata dia.
Baca juga: Ekonomi Tumbuh 5,02% pada 2019, Ini Sederet Faktor yang Mempengaruhinya
Sementara Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) serta harga-harga komoditas juga berangsur membaik, dan mulai naik didorong oleh adanya perbaikan permintaan (demand). "Indeks kepercayaan konsumen pada Desember 2020 sebesar 96,5. ini meningkat dari sebelumnya di mana pada November 2020 di angka 92," tuturnya.
Tak hanya itu, kinerja ekspor Indonesia, khususnya nikel dan tembaga naik signifikan pada 2020 lalu. Kemudian sentimen positif lainnya juga dapat dilihat di pasar keuangan, yang antara lain tercermin dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sudah berada di level di atas 6.000 serta nilai tukar Rupiah yang stabil di kisaran Rp14.000 per USD.