JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mendorong perusahaan pelat merah untuk membenahi rantai pasokan (supply chain) di dalam negeri lewat upaya akuisisi perusahaan di luar negeri.
Kementerian BUMN melalui PT Pertamina (Persero) pun menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Kementerian Luar Negeri terkait kerjasama ekonomi untuk mendukung BUMN Go global.
Baca Juga: Utang BUMN Rp1.682 Triliun, Infrastruktur Digas Terus
Dalam kesempatan itu, Erick mengutarakan, keinginannya untuk mendapat bimbingan dan arahan langsung dari Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi. Dia mengakui, di ranah internasional Kementerian Luar Negeri memiliki footprint jauh lebih besar daripada Kementerian BUMN.
Karena itu, kerjasama antara kedua pihak juga harus diiringi oleh arahan Retno Marsudi baik pada aspek geopolitik atau pun payung hukum.
Baca Juga: Utang Garuda, Waskita dan Perumnas Segera Direstrukturisasi
"Apakah misalnya dalam pemberian kerjasama dalam bentuk payung hukumnya ataukah kebijakan geopolitik ataupun hal lain," ujar Erick dalam Konferensi pers secara Virtual, Kamis (28/1/2021).
Dia ranah global, Erick memahami, kebijakan suatu negara akan berdampak pada kinerja perseroan negara. Terutama Pertamina yang saat ini tengah menapaki sayap bisnis energi di negara-negara tujuan. Persoalan ini pun menjadi kekhawatirannya bila tidak diantisipasi lebih awal.