Meski demikian, kerjasama antara Pertamina dan Kemenlu akan menjadi jembatan bagi manajemen BUMN sektor energi itu untuk bersama-sama menghadapi perubahan geopolitik negara-nagara tujuan bisnis.
"Kami tentu pada kesempatan kerjasama suatu negara risiko itu bisa saja terjadi. Karena kita tahu negara-negara tersebut pasti punya kepentingan lain-lain yang saya rasa sewaktu-waktu bisa mengubah policy.
Tentu dengan keberadaan Kemenlu kita bisa menjembatani perubahan yang terjadi akibat situasi geopolitik itu dengan keberadaan ibu Menlu dan jajaran," ujar dia.
(Feby Novalius)