Sementara faktor jangka waktu pinjaman dipertimbangkan karena mereka memikirkan dalam waktu berapa lama cicilan harus dibayar sampai lunas. Sedangkan faktor keamanan bank penyedia KPR karena jika bank tersebut mempunyai reputasi yang bagus maka keamanan pinjaman akan terjamin.
Sebaliknya jika reputasi bank tidak bagus konsumen khawatir bank tersebut kolaps di masa pembayaran cicilan sehingga mereka akan bisa kehilangan properti yang sudah dicicil.
Country Manager Rumah.com Marine Novita menjelaskan bahwa secara umum dari hasil survei Rumah.com Consumer Sentiment Study H1 2021 dapat disimpulkan bahwa faktor utama yang dipertimbangkan konsumen saat mengambil pinjaman rumah adalah besaran cicilan (83%), jangka waktu pinjaman (69%), dan tingkat suku bunga (67%).
Selain itu, konsumen Indonesia sekarang juga lebih memperhatikan tentang keamanan bank penyedia KPR (46%) dan pinjaman sesuai prinsip Syariah (42%).
Dia menambahkan, adanya tren positif KPR Syariah dan hasil survei Rumah.com Consumer Sentiment Study H1 2021 bisa menjadi masukan yang luar biasa bagi industri perbankan dan kalangan pengembang hunian untuk melakukan inovasi dengan menghadirkan skema-skema pembiayaan syariah yang memberikan kemudahan bagi konsumen.
“Adanya berbagai kemudahan dalam kepemilikan rumah melalui berbagai skema pembiayaan termasuk dengan KPR Syariah ini diharapkan dapat memberikan percepatan pertumbuhan permintaan di sektor properti yang pada akhirnya dapat berimbas kepada pertumbuhan ekonomi secara nasional. Apalagi, kinerja sektor properti tahun ini diprediksi masih sangat menantang karena masih adanya dampak pandemi Covid-19 dan penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM),” ungkap Marine.
(Feby Novalius)