“Salah satu wilayah yang punya potensi menjanjikan dalam upaya mendukung sasaran tersebut, yakni pengembangan KIT Batang,” jelasnya.
KIT Batang akan menjadi salah satu pusat manufaktur, dengan memiliki total luas 4.300 hektare yang mengusung konsep smart dan sustainable.
Bupati Batang Wihaji menyampaikan sesuai arahan Presiden Joko Widodo, pembangunan KIT Batang akan mendukung tujuan pemerintah dalam upaya penciptaan lapangan kerja. Saat ini sudah terbentuk joint venture dengan nama perusahaan PT Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB).
“Adapun PT Pembangunan Perumahan (PP) memiliki saham 35%, Kawasan Industri Wijayakusuma (KIW) sebesar 30%, PTPN IX dengan 25%, dan Perusda Batang juga punya 10%,” ungkapnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)