JAKARTA - Ketua Dewan Komisioner (DK) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso memaparkan skema Securities Crowdfunding (SCF) yang telah diluncurkan pada awal tahun ini.
Wimboh mengatakan, skema SCF atau penawaran efek melalui layanan urun dana berbasis teknologi, memberikan peluang bagi generasi milenial untuk mendapatkan sumber pendanaan yang cepat, mudah, dan murah.
“Milenial mau piknik belum bisa, malam mingguan sama temennya belum bisa, jadi duitnya banyak sekali yang disimpan. Kami dorong supaya masuk di pasar modal sehingga memberikan alternatif investasi. Dan, itulah yang mengakibatkan investor retail menjadi besar di 2020 kemarin,” ujar Wimboh dalam Wedangan IKA Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta bertajuk “Economic Outlook 2021” yang digelar melalui Zoom Cloud Meeting, Sabtu (6/2/2021) malam.
Baca Juga: OJK Sebut Urun Dana Berbasis Teknologi Bakal Gaet Generasi Muda
Wimboh yang juga Guru Besar Tidak Tetap Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNS menambahkan skema SCF diperkenalkan sebab banyak generasi milenial belum memiliki track record mengajukan kredit ke bank.
“Instrumen elektronik bagi para milenial yang belum cukup track record-nya minta kredit ke perbankan, silakan mengeluarkan surat utang secara retail, bisa dalam hitungan Rp10 miliar-Rp20 miliar secara elektronik. Tapi, ini kami targetkan anak-anak muda yang memiliki SPO, surat perintah dari pemerintah daerah atau pemerintah yang itu pasti,” tambahnya.