JAKARTA - Ternyata banyak pesawat Garuda Indonesia yang nganggur tak terpakai akibat pandemi Covid-19. Hal ini diungkapkan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.
"Sekarang banyak pesawat yang menganggur dimana-mana," ujar Erick dalam konferensi pers secara virtual, Jakarta, Rabu (10/2/2021).
Baca Juga: Operasikan Pesawat Bombardier, Garuda Rugi Rp418 Miliar/Tahun
Mantan Bos Inter Milan itu juga tengah mengkaji tingkat penumpang baik penerbangan domestik dan internasional. Targetnya, Kementerian BUMN akan melakukan penyeimbangan (balance) penerbangan kedua rute tersebut. Di tengah situasi krisis, pemerintah tidak tutup mata bahwa okupansi penumpang menjadi kekuatan keuangan Garuda Indonesia.
"Karena itu kami coba balance dari penerbangan yang dari Indonesia ke luar negeri atau antar (daerah) di Indonesia. yang penting juga bagaimana sekarang di Industri penerbangan terjadi perubahan signifikan dalam leasing pesawat," kata dia.
Baca Juga: Garuda Indonesia Ungkap Pesawat Bombardier CRJ 1000 Bikin Rugi
Di sisi pembiayaan sewa (leasing) pesawat, Kementerian BUMN tengah menyusun skema terbaru leasing bagi Garuda Indonesia. Penyusunan tersebut berjalan seiring dengan proses negosiasi antara manajemen maskapai penerbangan pelat merah dengan 31 lessor atau perusahaan penyewa pesawat.