JAKARTA - Influencer yang digunakan pemerintah tengah ramai diperbincangkan masyarakat karena anggaran influencer yang tertuang dalam APBN diperkirakan sekira Rp90 Miliar.
Menurut Ekonom atau Pengamat Ekonomi dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira, pemerintah ada baiknya menghapus anggaran untuk influencer. Karena menurutnya, anggaran influencer ini terpleset menjadi buzzer yang sudah berkonotasi negatif.
“Anggaran influencer sebaiknya dihapus dari APBN. Selain rentan terpleset menjadi buzzer yang konotasinya negatif juga buang buang anggaran,” ujarnya saat dihubungi MNC Portal Indonesia,
Menurut Bhima, untuk sosialisasi program pemerintah bisa menggandeng atau melalui media resmi. Sebab secara pengawasan, promosi lewat media resmi juga jauh lebih mudah diawasi.
Baca Selengkapnya: Dear Pak Jokowi, Mendingan Anggaran Influencer Dihapus dari APBN
(Feby Novalius)