Hal ini menimbulkan keraguan investor akan pemulihan ekonomi di AS sehingga menambah tinggi ekspektasi pelaku pasar terhadap stimulus fiskal dari negeri Paman Sam.
Dari dalam negeri, data neraca perdagangan yang surplus juga menjadi sentimen terhadap pasar keuangan Indonesia terbukti dari indeks harga saham gabungan (IHSG) yang ditutup menguat 0,77%
Baca Juga: Dear Investor, Bos BI Buka Peluang Turunkan Suku Bunga Acuan Nih
Dalam waktu dekat, sentimen yang bisa mempengaruhi laju Rupiah adalah hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI yang digelar 17-18 Februari 2021. Pelaku pasar sudah berekspektasi bahwa Gubernur Perry Warjiyo dan kolega akan menurunkan BI 7 Day Reverse Repo Rate.
Secara teknikal menurut analis mata uang Rupiah sedang bullish namun sudah mendekati resistant kuatnya di mana investor biasanya akan mengambil aksi profit taking.
(Dani Jumadil Akhir)