JAKARTA - Jajaran Direksi Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau Sovereign Wealth Fund (SWF) telah dilantik Presiden Joko Widodo pada 16 Februari lalu. LPI nantinya menjadi sebuah instrumen investasi baru di Tanah Air.
Melihat hal ini, Menteri Keuangan periode 2013-2014, Chatib Basri menilai bahwa peran LPI nantinya akan krusial dalam hal pembiayaan di Indonesia, dimana menurutnya selama ini pembiayaan dilakukan melalui utang.
Baca Juga: Penjelasan Kepala BKPM soal RI Bangun Landasan Roket SpaceX
"Pembiayaan kita dilakukan melalui utang. Di dalam konteks ini, saya melihat peran dari sovereign wealth fund menjadi sangat krusial, karena nanti yang akan ditawarkan LPI itu adalah akan menawarkan aset," ujar Chatib dalam Webinar Nasional ISEI Jakarta, Kamis (25/2/2021).
Dengan penawaran aset yang dilakukan LPI, dia menyebut hal ini membuat Indonesia unik karena jika berbicara mengenai mobilitas kapital maka akan langsung tertuju kepada portofolio. Untuk membiayai pembangunan tidak dibiayai hanya dari pinjaman, tapi juga dari equity.
"Saya bisa membayangkan nanti misalnya ada aset transfer yang dilakukan menteri keuangan kepada LPI dalam bentuk infrastruktur," kata dia.
Komisaris Utama Bank Mandiri ini menyebut, dengan adanya LPI maka akan banyak investor asing masuk untuk menempatkan equitynya. Nantinya, pembiayaan pembangunan tidak lagi datang dari utang dan ini menjadi sangat penting.
"Kenapa? karena dengan cara seperti ini maka fluktuasi di dalam pembiayaan currrent account defisit menjadi lebih kecil sehingga kita bisa berharap bahwa rupiahnya akan bisa lebih stabil, asetnya bisa didayagunakan, saya membayangkan ke depan mungkin ada projek-projek yang berkaitan dengan Jalan Tol yang bisa dikerjasamakan, kemudian power plan dan lainnya," ucap Chatib.
(Feby Novalius)