JAKARTA - Target penggunaan panas bumi untuk tenaga listrik dalam Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) masih jauh dari target.
Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) Satya Widya Yudha mengatakan, target dalam RUEN untuk penggunaan panas bumi sebesar 3.109 MW di 2020. Namun, realisasinya baru mencapai 2.131 MW.
Baca Juga: Dari Aceh hingga Ciamis Ada Potensi Panas Bumi
Padahal dalam RUEN untuk mencapai target bauran energi terbarukan sebesar 23% pada tahun 2025, maka pengembangan panas bumi harus mencapai 7.239 MW.
"Jadi sudah ada gap hampir 1.000 MW di 2020 ini dibandingkan target RUEN. Kalau di 2025 kita minta sekitar 7.239 MW berarti dengan realisasi sekarang tentu tidak mudah," ujarnya dalam diskusi virtual, Senin (1/3/2021).
Baca Juga: RI-Singapura Kembangkan Panas Bumi di Sumatera
Menurut dia, perlu ada upaya-upaya yang harus dilakukan agar semua komponen energi baru terbarukan termasuk di dalamnya panas bumi bisa terealisasi. Dalam hal ini, pembentukan holding panas bumi oleh Kementerian BUMN menjadi salah satu upaya pemerintah dalam memenuhi target dalam RUEN.
"Jadi apa yang disampaikan pemerintah masih dalam bentuk proposal mengenai pembentukan holding 3 perusahaan BUMN ini sah saja. Menurut saya bagaimana ini bisa menjawab tantangan dari pengembangan geothermal di Indonesia," ungkapnya.